Feeds:
Posts
Comments

Pagi di hari pertama bulan itu,

Dengan harap sedikit cemas aku membuka pesan masuk pada ponsel keluaran terbaru, saat itu.

Pesan singkat dari kamu, “Sekarang di taman biasa”. Senyumku terkulum dan dengan cepat jari menari ke menu reply,  satu kata singkat menjadi balasan “Ok”. Sementara ditelinga dan pikiran beragam lagu indah berdatangan tanpa jeda

Sekali lagi, aku merajuk pada cermin agar ia bilang aku sudah cantik. Dan yak, sekali lagi kusapu bedak tabur milik Ibu.

Tidak sampai 10 menit kita telah berdua di kursi taman. Aku ingat, t-shirt hitam yang kamu kenakan, dengan gambar pistol keperakan. Degup jantung kencang, karena senang.

Suasana taman yang ramai dengan awan yang sedikit muram membuat pagi itu romantis, bagiku.

Kata pertama darimu “Aku gak bisa lama-lama, cuma mau ngomong 1 hal”

Ah, terlalu gampang aku dibuat gamang. Langsung saja keceriaan menguap menyatu dengan udara.

Degup jantung tetap kencang, namun beda alasan. Aku memilih diam memandang lurus kedepan, megumpulkan kekuatan kalau-kalau aku ingin kamu tinggalkan.

“Kita cukup sampai sini, aku udah gak bisa sama kamu”

……………………………………………………………..

Pagi di hari pertama bulan itu,

Aku melangkah mantap dengan hati penuh harap kamu memelukku dari belakang dan berkata semua hanya canda.

Dengan pipi basah dan air mata yang berdesakan ingin keluar, aku berbisik sendiri, kalau cinta memang harus pergi.

Pagi di hari pertama bulan itu.

Bukan kamu yang meninggalkan

Karena yang menyaksikan punggung menjauh adalah kamu.

Sayup

Kalau kamu bilang mencintaiku,

Aku harus apa?

Diam, marah, senyum simpul atau apa?

 

Cinta terlalu abstrak bagiku,

Bukan apa-apa

Bukan sesuatu

Ia hanya kata milik siapa saja

Dan kini ia milikmu

Juga milikku

Ah, bahkan terlalu abstrak untuk tema puisi..

 

 

cemburu atau diam

Cemburu itu hanya milik mereka yang mencintai diam-diam

atau mereka yang tidak diam-diam namun memilih diam

atau yang tidak diam-diam namun selalu di diamkan

atau…

milikku yang memang mencintaimu diam-diam, memilih diam, karena selalu kau diamkan..

rindu padamu

Dibatasi dia dan cinta

 

mata kita tertuju pada cinta yang diam-diam

senyum kita tertahan pada kesadaran

mencintaimu indah

merindukanmu lega

 

bersama,

sudah bukan porsi kita

jadi,

begini saja

 

iya, Cinta bukan seperti itu..

Pray and Love

Mencoba menata pikiran dan hati agar mau sedikit berkompromi..

Ingin sejenak saja tanpa beban tanpa dendam..

Tidak ringan, saat cinta memang harus mati saat (sepertinya) masih sempurna..

Terucap doa sederhana..

Semoga hanya mati suri.

Merasa Tangguh

Saat Perih Menggerogoti Tubuh

Merasa Berdiri

Padahal Tubuh Seakan Tanpa Kaki

Tersenyum Manis

Sementara…..

Kepayang

Tepat pukul 01.55 dini hari..

masih seperti beberapa jam yang lalu..

hanya ada suara detak jantungku dan detik jam dinding yang berirama sedehana..

ada hasrat tak terbantahkan ingin menggenggammu..

duhai Imam Tersayang..  pesona apa lagi yang ingin kau tunjukkan padaku..???

sungguh,

aku kepayang..

aku kepayang..

Surat Untuk Kekasih

Assalamuailaikum Cinta,,

Aku masih menunggumu. aku ingin menggapai tanganmu, berangkulan menuju rumah kita, rumah mungil yang kita bangun bersama, yang halamannya berupa kesejukan, yang didalamnya penuh kasih sayang, didapurnya beraroma keromantisan, dikamarnya penuh kehangatan.

Cinta, aku ingin beberapa hal darimu.. bolehkah?

Saat kau mengucap ikrar pernikahan, tataplah mataku, katakan itu dari hatimu, biarkan mataku berair karena haru. Keharuan yang begitu indah, biarkan aku selalu mengingat detik detik ternikmat itu. Genggam tanganku dan katakan kita akan selalu saling cinta. Katakan kita akan tua bersama. dan lihatlah betapa kuabdikan seluruh waktuku untuk membahagiakanmu. Jadilah imam pertama shalatku saat aku menjadi seorang istri, izinkan aku mencium tanganmu dengan hatiku. bimbing aku Cinta,,

Cinta,.

Entah dimana kamu sekarang. Sedang tidur. kerja.kuliah. aku gak tau. yang aku tau kamu sedang berjalan mencariku, mencari teman hidupmu. mencari aku. teruslah berjalan Cinta. Jalanmu pasti benar, karena Allah mengarahkanmu menuju aku. sambil berjalan, bacalah surat ini. ingat-ingat permintaanku. siapkan dirimu untuk memimpin dan menjagaku. aku akan tetap disini. hm.. walaupun aku berpindah, kamu pasti akan tetap menemukanku. kamu kan hebat Cinta. karena itu Allah mengirimmu untukku. tugasmu gak mudah lho.

oiya Cinta, saat nanti kita udah ketemu, kamu tunjukin ya surat ini ke aku. supaya aku tau, kalo surat ini bener-bener sampai ke kamu.

Dan.. Cinta..

kamu benar-benar akan menemukanku kan??

Dilema Pagi Hari

Alhamdulillah aku masih bisa menghirup udara sejuk pagi ini..

menyaksikan kesibukan ibuku bolak-balik dapur-kamar, adik perempuanku yang masih “ngowoh”, adik lelaki ku yang asik nonton spice toon, aku sesekali memejamkan mata karena gak ada yang harus aku lakukan pagi ini, mungkin sampai pagi 4 bulan kedepan. jadi, disinilah aku.

detik detik pagi hari terasa lebih lama bagiku.. lama sekali. kalo aja “pencuci otak” benar2 ada, mungkin pagi ini akan sangat indah bagiku. lihat saja, langit teduh, jalan jalan masih basah karena hujan semalam, bau tanah masih kencang, kurang apa ?

tapi karena peristiwa 12 hari yang lalu, otak sempitku ini jadi tambah sempit. selalu datang berbondong-bondong  bimbang yang merepotkan. aku gak suka pagi hari, aku kesepian. sangat.

Suatu hari nanti, aku akan  kembali merasakan keindahan pagi, dengan segala kesibukan dan senyumnya. dengan hangat kompor raksasa yang baru muncul. dengan embun yang bermain lincah diujung daun. dengan lembut angin mencium bunga2 tanpa dosa. dengan segala kecantikannya.

gak lama lagi.. aku akan menyambut pagi dengan senyuman termanisku.